Jangan Marah, Tapi Jadikanlah Muhasabah

Akui sajalah bahwa kita memang punya banyak salah, tidak perlu membela diri. Kita lebih tahu diri kita sendiri daripada orang lain. Apa yang mereka katakan tidak ada apa-apanya, itu hanya sedikit dari total aib diri kita. Bukankah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
Muhammad bin Wasi’ rahimahullah pernah mengatakan:
Karena banyak dosa inilah kita diperintahkan untuk banyak-banyak meminta ampun setiap hari. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
Sehingga jika ada orang yang mencela, dan memaki, serta mengumbar aib kita maka tidak perlu terlalu diambil hati, karena bisa jadi itu adalah salah satu cara Allah mengingatkan diri kita supaya kita senantiasa sadar dan kemudian bertaubat kepada-Nya.
Ketika Ali bin Al-Husein bin Ali bin Abi Thalib atau yang lebih dikenal dengan Zainal Abidin rahimahullah dicela dan dicaci-maki oleh seseorang, ia sama sekali tidak marah, bahkan ia justru mengatakan:
Kemudian ia memerintahkan agar laki-laki yang mencela dirinya tersebut agar diberi hadiah berupa uang sebanyak seribu dirham.
Hal ini pun menjadi sebuah hal yang diwarisi pada orang-orang shalih terdahulu, mereka sangat senang jika ada orang yang mengingatkan aib mereka. Imam Ibnu Qudamah rahimahullah mengatakan:
Oleh sebab itu, tidak perlu kita bersedih jika ada yang bilang kita begini dan begitu, aib kita ini dan itu, dst. Katakan saja seperti apa yang dikatakan oleh Zainal Abidin; apa yang tidak mereka ketahui jauh lebih banyak. Berterima kasihlah kepada mereka, karena telah mengingatkan, jadikan itu sebagai muhasabah, tinggal sekarang mari kita perbaiki diri kita.
Semoga bermanfaat.
Ditulis oleh: Zahir al-Minangkabawi
artikel maribaraja.com
Komentar (0)
Komentar Facebook (0)